Sabtu, 25 Januari 2014

Satria FU bermesin FXR. Rupa Sama, Tenaga Beda!

 

Suzuki FXR 150

Suzuki FXR 150, akhir-akhir ini nama tersebut mulai banyak disinggung kembali diberbagai obrolan bikers tanah air. Bukan tanpa sebab tentunya, ditengah boomingnya line up motorsport 4 tak 150cc yang digelontorkan dua pabrikan besar yakni, Honda dan Yamaha saat ini, banyak kalangan penikmat roda dua yang berharap Suzuki pun tergugah hatinya untuk melahirkan kembali sosok motorsport sekelas FXR150 yang dahulu pernah jadi bintang dikelasnya. Ya, dengan kemasan orisinilnya seperti dulu pun, fitur dan spesifikasi kuda besi bertenaga 21dk ini tak kalah mentereng dengan motor generasi sekarang. Apalagi kalau di make over lagi sesuai jaman, diyakini akan sanggup bersaing dengan deretan motor sport 4 tak 150cc canggih yg menghiasi etalase motor sport masa kini. Sebut saja misalnya dengan Yamaha Byson, Yamaha Vixion Lightning, Honda CB150R Streetfire, bahkan dengan CBR 150 sekalipun.

Satria F150, Titisan FXR?
Anyway, saya tak akan membahas soal politik dagang sapi, eh dagang motor disini, hehe. It’s none of my business. Ini kan blog nya FU rider, jadi ya saya sadar diri cukup membicarakan soal FU saja, gak mau sok tau ngomongin motor lain. Tapi masih ada kaitannya dengan FXR, karena si belalang tempur FU 150 ini juga sering orang kaitkan sebagai adik seperguruannya FXR 150. Momen kelahiran Satria FU (Raider150) di tahun 2004 memang terjadi tak lama berselang setelah lengsernya sang kakak dari jagad roda dua. Saat itu FXR distop produksinya tahun 2003 oleh Suzuki tanpa ada alasan jelas.
Bermodal basis mesin yang mewarisi DNA mesin FXR, si hyperunderbone ini pun kemudian digadang-gadang sebagai titisan FXR. Ayam jago berjiwa laki. Mesin tegak 150cc 4 tak, Noken Kembar aka DOHC, 4 Valve (2 klep IN, 2 Klep Ex), 6 Speed/Percepatan, dan Oil Cooler (SACS/ Suzuki Advance Cooling System) adalah beberapa spesifikasi utama Satria F150 yang sangat kental terasa aura FXR-nya. Walau begitu, spesifikasi mesin FU yang sekilas mirip ini sebetulnya berbeda dengan sang kakak. Mesin dua saudara ini memang tampak serupa, tapi tak sama.
Salah satu indikasinya bisa terlihat pada perbedaan output power diantara keduanya. Mesin 150cc DOHC-nya FXR diklaim mampu memuntahkan tenaga 20 dk, sedangkan 150cc DOHCnya FU hanya sanggup menghasilkan power max 16dk saja. Dari sini pun rasanya kita sudah bisa menerka, bahwa ada yang lain disenyummu. #lho kok…? hehe..maksudnya lain di mesinnya, pemirsa. Kalo yg lain disenyummu sih lagu pelanginya jamrud :P
Lanjutt…
Melihat data spesifikasi dua saudara ini, perbandingan umumnya dapat saya tampilkan dalam tabel dibawah ini :
Spesifikasi FXR vs Satria FU
Hmmm, itu kan cuma gambaran umum aja mas. Kalau secara detail daleman mesinnya gimana ?
Nah, soal detail ini nih yang saya sulit menjawabnya :D maklum saya tak pernah punya fxr dan juga gak melek informasi soal daleman mesin legendaris ini. Namun kemudian, saat sedang penasaran dengan mesin fxr ini, saya lantas teringat pada seorang kawan FUers dari Semarang, lebih tepatnya kota pekalongan. Belum pernah bertemu muka, namun saya cukup lama mengenalnya melalui forum dan milis ssfc. Sebut saja kawan yang satu ini namanya Nio. Saya teringat pada bro Nio karena fuers yang satu ini menurut saya punya cukup pengalaman soal mesin FU dan FXR. Saya anggap begitu karena sudah sejak tahun 2008 dia menggunakan satria FU yang bermesin FXR.
Ah masa, FU pake mesin FXR?? Serius mas???
Ya serius lahh. No kidding, Absolutely 100% serious.
Jika pemirsa pernah dengar Jupiter MX yang meng-hybrid mesin Vixion, atau CS1 yang mengadopsi mesin CBR150, lalu kenapa enggak Satria FU juga mencangkok mesin FXR? :D
Satria FXR 150
Singkat cerita, terdorong rasa penasaran, saya pun mencoba mengorek beberapa informasi darinya seputar mesin FU dan FXR. Karena menurut saya menarik dan bisa bermanfaat untuk yang belum tahu, maka saya mencoba membagikan rangkuman interview saya.
Oke langsung saja, ini dia rangkuman perbincangan saya dengan si empunya motor mengenai mesin FUnya yang menggunakan mesin FXR.

THE BEGINNING
Mengidamkan satria FU sejak pertama kali melihat sosoknya di sebuah tabloid sekitar tahun 2003, Nio baru kesampean memiliki Satria FU idamannya ini dua tahun kemudian, Juli 2005. Awalnya ia sudah puas dengan performa bawaan Satria Fu, namun seperti lumrahnya anak-anak muda yg lain, seiring usia motor yang bertambah, ia pun sedikit demi sedikit mulai menjejalkan berbagai doping peningkat performa untuk FU kesayangannya.
Dimulai dengan 3 Pilar, pertama kali Nio memilih Karbu PE28, CDI BRT Hyperband, dan Knalpot AHRS sebagai fondasi awal proyek modifikasinya. Satu set body raider yoshimura pun turut ditebusnya sebagai pelengkap penampilan racing look si belalang tempur ini.

WRONG TURN TO DISASTER
Walau performa FU dengan 3 pilar sebetulnya sudah lebih dari cukup untuk keperluan street performance, namun Nio masih merasa ingin mendapatkan performa yang lebih greget lagi. He want more power.
Tapi ternyata, keinginan akan performa lebih greget ini justru kemudian membawa malapetaka buat FU nya. Dimulai saat ia tergoda mengotak-atik top timing noken as yang konon katanya bisa merubah karakter akselerasi motor menjadi lebih responsif. Naas, saat sedang ditest, satria FU nya justru jebol karena irama klep dan piston yang kurang seirama. Piston bolong, klep patah semua, head remuk, sampai gear balancer pun turut hancur.
Kepalang tanggung, mesin yang jebol itu pun perlahan ia bangun kembali tapi dengan spek non-standar. Mulai dari bore up kecil-kecilan dengan piston highspeed 64mm, sampai dijejali piston gambot 70mm. Di masa itu, -sekitar tahun 2007, spek FU bore up seperti ini sudah tergolong ‘wah’. Juga masih sangat jarang yang berani mengambil resiko memakai fu bore up untuk pemakaian harian.
Dengan spek bore up, FU Nio pun terbukti mumpuni saat dicoba mencicipi arena balapan liar yang kebetulan sedang ramai didaerah tempat tinggalnya saat itu.

FU-FXR UNITED
Pertengahan tahun 2008, setelah beberapa waktu menggunakan mesin fu bore up yang dilarang keluar kota oleh bengkelnya, nio merasa bosan dan ingin men-standarkan satria FU nya. Namun kemudian ia disarankan oleh bengkelnya untuk membeli mesin tambahan 1 gelondong sebagai cadangan, jadi kalau mau buat harian tinggal pake mesin yang satunya lagi.
Saat sedang berburu mesin baru itulah, alih-alih dapet mesin FU, Nio malah mendapat tawaran mesin FXR segelondongan dari seorang kawan di Jakarta. Dan jadilah, ditebus dengan 35 lembar duit seratus ribuan, mesin si ‘saudara tua’ fu ini didatangkan ke pekalongan.
Proses pencangkokan mesin FXR di FU ternyata tidak terlalu sulit. Mounting nya sudah pas di rangka FU. Hanya saja ada beberapa penyesuaian seperti di bagian engkol/selahan karena punya FXR lebih pendek dari FU. Lalu dudukan gear depan diganti dengan punya FU karena punya FXR ternyata lebih panjang. Lain dari itu sama jadi tinggal templok saja. Mesin sang kakak pun dengan sukses terpasang di rangka cilik sang adik tanpa ada hambatan berarti.

FU & FXR, SERUPA TAPI TAK SAMA
FU FXR150Walau tampak sama dari luar, sebetulnya ada banyak detail perbedaan diantara mesin FU dan FXR. Menurut nio, beberapa part memang bisa disubstitusi, seperti misalnya Klep, Shim Klep, Seher, Ring seher, Pen Seher, Stang Seher, Pen Stang seher, dan Laher Bambu. Tapi untuk beberapa part lain tidak bisa.
Apa saja yang sama, dan apa saja yang beda?
Ini dia beberapa gambarannya, saya urutkan dari area atas ke bawah.
  • Tutup head FXR beda dengan FU, karena FXR belum menerapkan standar emisi EURO2 seperti FU, Jadi gak ada sistem PAIR nya
  • Ukuran Klep sama dengan Satria FU, In 22, Ex 19. Demikian juga dengan perklep. Tapi sepertinya beda di kekuatan material bahan pembuatnya. Lebih kuat dan awet punya FXR
  • Untuk noken as, profil durasi dan lift kem FXR beda dengan FU, walau belum pernah diukur angka pastinya. Bisa saja disubstitusi dengan noken FU, tapi harus menyesuaikan baut gear timing noken as nya karena FXR lebih besar bautnya dari FU
  • Rante keteng FXR beda dengan FU, samanya dengan rante keteng Raider 125. Rante keteng FXR tiga lapis, kalo FU cuma 2 lapis, makanya mesin FXR dan Raider 125 tidak berisik seperti FU
  • Blok FXR juga beda dengan FU. Blok FXR masih pake sistem liner terpisah, belum pakai teknologi blok SCEM seperti FU. Blok FXR lebih mirip seperti blok nya Raider 125, tapi blok FXR ada ‘lubang senyum’ nya seperti blok FU, sedangkan blok raider 125 tidak ada lubang senyumnya
  • Karena blok nya beda, setelan tensioner atau tensioner adjuster juga beda dengan FU, tapi bisa diganti pake punya Raider 125
  • Kruk as FXR dengan FU beda di lubang bandulnya, lebih besar FXR. Balancernya juga lebih berat FXR
  • Lanjut ke gearbox (rasio), sebetulnya bisa saja dipasang punya FU, tapi hitungan rasio nya beda
  • Untuk bagian Kopling sama, magnet juga sama. Yang beda hanya spulnya aja, FXR 3 Fasa. Tapi pake spul FU tetep bisa, cuman harus dimodif lagi kalo mau fulwave
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MESIN FXR VS FU
Bicara soal plus minus, Nio bercerita bahwa pake mesin FXR di FU itu lebih banyak senangnya daripada susahnya. Kalaupun ada keluhan, itu karena lebih sulit dan lebih mahal mendapatkan suku cadang asli FXR apabila diperlukan pengantian part, jadi terpaksa dikanibal dengan part FU apabila ada part yg sudah aus.
Kalo plusnya, No 1 tentu saja adalah soal performa. Bisa kebayang lah, power mesin 20dk milik fxr yang ‘normalnya’ diperuntukkan untuk menggerakkan bobot 120kg, dipasang di FU yang hanya berbobot 95kg. Jelas ngacirrr…:D
Power lebih besar, sebaliknya beban yang dipikul malah lebih enteng. Terbang terbang deh tuh fu standar..hehe. Istilah kerennya power to weight ratio (PWR) jadi semakin tinggi.
Nio bercerita, bahkan dengan kondisi full standar pake CDI FU, mesin FXRnya sanggup berkitir sampai 12 ribuan, lebih tinggi dari limiter standar FU. Selain itu juga ada keunikan di mesin fxr, yaitu suara desus mesinnya yang khas yang tidak ditemukan di mesin fu.
Lalu selain soal performa, kelebihan dari mesin FXR juga ada di kekuatan materialnya. Mungkin karena part-part FXR tergolong part import semua, jepang punya coy. Misalnya saja rantai keteng (Drive Cam Chain). Rante keteng FXR lebih kuat, awet, dan tidak berisik seperti keteng Satria FU. Contoh lain adalah Per klep. Per klep FXR lebih keras sehingga lebih mumpuni untuk melayani kitiran RPM tinggi.
Karena itu,menurut Nio perawatan mesin FXR lebih enak, selama dipakai belum pernah ganti part bawaan fxr padahal udah dibawa touring kemana mana.
Mantap !!

Mesin udah FXR, Masih Diupgrade Juga!
Makin edan, cerita proyek modifikasi FU FXR ini ternyata tidak berhenti sampai disitu. Selama 3 tahun kebelakang, nio kenyang berkesperimen dengan mesin FXR nya. Dari mulai main pengapian, 3 CDI berbeda sudah ia coba kimpoi dengan fu-fxr nya, XP LE 4 Power, CDI Shogun Kebo, dan sekarang Rextor Programmable Limited Edition. Noken as standar FXR juga kini dilengserkan, diganti camshaft DBS 330″. Klep turut bengkak jadi 25/22. Koil disuplai YZ125. Gas buang disokong DBS thailand. Terakhir, piston dan kruk as tak ketinggalan dijamah pake jurus Bore up dan stroke up. Cadass !
FU Mesin FXR 220cc
FU mesin FXR 220cc
Inilah spek lengkap FU-FXR bro Nio saat ini (2013), Garapan dipercayakan ke bengkel DRX Speed Pekalongan dan Doni Tata Motor (DTM) Jogjakarta.
Suzuki Satria FU CBU 2005, Pekalongan
  • Mesin FXR150, Upgrade to 220cc
  • Piston 71 mm
  • Stroke 54,8 mm
  • Noken DBS 330 Derajat
  • Klep 25/22
  • Karbu PE 28 Reamer 31,5 mm tune up SE + jarum DBS
  • Koil YZ 125 4ss
  • CDI Rextor Programable Limited Edition RR
  • Busi Denso Iridium IU24
  • Knalpot DBS SS pipa cacing
  • Kampas Kopling Daytona
  • Per Kopling KRT
  • Per Klep FXR
  • HID Projector ballast 55 watt
  • Velg Takasago Excel Asia depan 1.20 dan belakang 1.40
  • Ban depan comet m1 60/80 dan belakang mizzle power tread 2.25
  • Swing Arm Delkevic
  • Shock belakang Kitaco
  • Master Rem Depan Kitaco
  • Underbone Yoshimura NUI racing project 2005
  • Handle rem dan kopling Yoshimura Raider
  • Stang raider 125 Thailand
  • Body Raider Yoshimura Thailand
  • Final Gear 14/40
Wuihhh…mantap kan spek FU bermesin FXR 220cc ini. Penampilannya yang rapi menutupi keangkeran ‘isi daleman’ yang bukan maen. Tapi jg jangan salah sangka pemirsa, Satria F ini bukan motor drag lho ya. Ini FU harian, seperti halnya FU harian dengan spek mesin yg cadas.
Baiklah pemirsa, saya rasa sudah cukup lengkap informasi FXR dan FU yang bisa saya sajikan di artikel ini. Mudah-mudahan kisah FU bro nio ini bisa jadi informasi bermanfaat untuk pembaca semua.

Salam FUers,
Suzuki Satria Fu Indonesia Club

2 komentar:

  1. Iron Tint irons - Tetonius Furniture Company
    The Iron Tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint titanium ore iron-tint tungsten titanium iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint titanium trim hair cutter reviews iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint galaxy watch 3 titanium iron-tint iron-tint titanium engagement rings for her iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-tint iron-

    BalasHapus